Saya adalah seorang PNS di Pengadilan Tinggi Agama Jayapura. Sudah lama saya diterima jadi PNS, mungkin sekitar 6 tahun lamanya. Meskipun saya berkerja di Jayapura, namun saya bukan lahir di Jayapura, saya orang asli kebumen, Jawa Tengah. Kepergian saya di Jayayapura bertujuan untuk mencari nafkah hidup yang lebih baik dari pada di kampung halaman saya.
Awal mula sebelum ke Jayapura tahun 2005 setelah selesai UAN (Ujian Akhir Negara), saya sudah pernah diajak jalan - jalan kakak saya yang yang di Serang, Banten, Mas Yugo namanya. Saya diajak ke tempat kerjanya di pabrik sepatu, setelah itu saya diajak jalan-jalan ke Bogor, tempat kakak saya yang bernama Mas Samsul, di perjalanan ke tempat Mas Samsul, saya lihat banyak orang keluar dari pabrik, entah pabrik apa. Namun perkiraan saya mereka adalah lulusan-lulusan SMA, sama seperti saya. Dari hal tersebut saya mengambi kesimpulan kemungkinan jika saya menetap di pulau Jawa, nasib saya tidak akan jauh berbeda dengan mereka.
Saya sempat menalami masa kebimbangan setelah lulus SMA, entah mau jadi apa saya nanti? itulah yang sering saya pikirkan, karena saatb itu tidak mungkin bagi saya untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas, karena bapak saya baru meninggal, padahal saat itu saya tertarik sekali ke dunia Komputer.
Mungkin Tuhan berkehendak lain, Dia menginginkan saya merantau ke Jayapura. Kebetulan saat saya sedang bimbang memikirkan nasib saya, sepupu saya Mas Agus di Jayapura menelpon Mas Gun kakak saya yang di Purbalingga dan kebetulan saat itu saya disana. Mengetahui Mas gun berbicara dengan Mas Agus, saat itu lah saya mulai berpikir untuk ke Jayapura untuk mengadu nasib dengan tekadyang bulat, biarpun agak takut awalnya karena Jayapura begitu jauh (7 hari perjalanan kapal). Selain itu pemberitaan di media juga kebanyakan hanya memperlihatkan sisi negatif dari kota tujuan saya saat itu.
Pada tanggal 2 Agustus 2005 akhirnya saya berangkat ke Semarang mmencari tiket ke Jayapura, sesampainya disana saya sempat menginap selama 4 hari di tempat agen tiket, di terminal semarang tepatnya. Setelah 4 hari berlalu, akhirnya saya berangkat ke Jayapura menggunakan kapal Sinabung. Selama di kapal, saya berkenalan dengan beberapa oirang di kapal. dan Inilah perjalanan pertama terjauh sekaligus pertama kalinya menggunakan kapal sera sendirian yang saya jalani.
Tepat malam tanggal 17 Agustus 2005 saya sampai di Jayapura. Jika dilihat dari kapal, Jayapura terlihat seperti kota Hongkong karena lampu-lampu dan daerahnya yang perbukitan. Jauh dari perkiraan saya selama ini. Sebenarnya saya tidak pernah melihat orang yang akan menjemput saya di pelabuhan jayapura dan begitu pula sebaliknya. Namun sebelum saya turun, sayasudah sampaikan ciri-ciri saya yang berperawakan mirip tentara saat itu. heehehe... jadi begitu sampai di bawah, dia langsung mengenali saya.
Setelah samapi di kontrakan Mas Agus, keesokan harinya saya langsung diantar ke Desa Karya Bumi atau biasa disebut desa Besum. karena baru pertama kali ke Besum, perjalanan terasa lama sekali.Setelah satu bulan di Besum, saya pun kembali ke Kota Abepura dan mulai mencari kerja. Mulai buruh angkut, penjaga toko sampai tukang foto copy pernah saya jalani sebagai profesi saya, samapai suatu saat ada pendaftaran PNS di Pengadilan Tinggi Agama Jayapura dan sayapun ikut-ikutan daftar. Dengan pesimis, saya mendaftar di Pengadilan Tinggi Agama Jayapura karena saya dapat kabar saat itu untuk menjadi PNS musti menggunakan uang, sedangkan saya tanpa menggunakan uang sedikit pun.
Usai mendaftar dan menjalani Tes PNS, saya bekerja kembali seperti biasa sebagai tukang foto copy yang gajinya 600 ribu per bulan saat itu. Setelah 2 bulan berlalu, tiba2 ada orang yang mengantarkan surat dari Pengadilan Tinggi Agama Jayapura yang memberitahukan bahwa saya lulus sebagai PNS. Sungguh senang bukankepalang saat mendengar berita tersebut.
Belum selesai perjuanganku sampai disini, justru ini adalah perjuanganku menuju level berikutnya. Setelah Selesai melengkapi berkas, saya disuruh untuk magang atau berkerja terlebih dahulu dan gajinya akan di rapel. Dan saya pun ikut maggang bersama denagn teman-teman yang lain yang ikut di terima sebagai PNS. Namun tidak saya sangka gaji rapel saya turun setelah 6 bulan magang, sungguh lama rasanya enam bulan tanpa penghasilan, tanpa orang tua.
Di tempat kerja saya yang baru ini lah saya mulai belajar tentang komputern dan internet.