Dalam
sejarah diceritakan, ketika Rasul melakukan hijrah, dari Mekah ke
Madinah, pada waktu memasuki kota Madinah, onta beliau mengakhiri
perjalanannya di kebun kurma milik yatim bersaudara Sahl dan Suhail bin
Amr. Lalu Rasul mendirikan Mesjid di tempat perhentian onta beliau itu, inilah Mesjid kedua yang dibangun Rasul dalam sejarah Islam, setelah mesjid yang pertama mesjid Quba.
Konstruksinya,
sangat sederhana, beratap daun kurma, dengan luas 50×50 m dengan
dinding terdiri dari batu bata dan tanah setinggi 3,5 m. sedangkan
lantainya, berlantai tanah dengan beberapa bagian dari atapnya dibiarkan
terbuka.
Mesjid
inilah kelak yang dikenal sebagai Mesjid Nabawi. Saya bersyukur dapat
mengunjungi Mesjid Nabawi, pada pertengahan April lalu. Kesan pertama
yang saya liat, sisa-sisa dari apa yang disebutkan dalam sejarah itu,
sama sekali tidak berbekas. Bangunan awal Mesjid yang tadinya 50×50 M
kini sudah menjadi luas 10 hektar pada lantai dasarnya serta 6,7 hektar
pada lantai dua. Belum ditambah dengan halaman Mesjid yang berfungsi
juga sebagai tempat sholat. Mesjid yang berada pada +597 dari permukaan
laut memiliki 10 menara setinggi 105 meter (setara setinggi bangunan 30
lantai)
Arsitektur
yang ditampilkan pada Mesjid Nabawi luar biasa indah sekaligus Mewah,
ribuan tiang Mesjid yang berada di dalam bangunan Mesjid seluruhnya
memiliki AC, ditambah ribuan kipas angin ukuran jumbo, pada tiang-tiang
dalam Mesjid pada sisi atas seluruhnya berselaput emas, seluruh pernik
hiasan pada pintu yang demikian besar dan tinggi dengan jumlah 95 pintu
berselaput emas ditambah pada pernik lampu disisi atas tiang payung pada
halaman Mesjid yang berjumlah ratusan, seluruhnya berselaput emas.
Belum lagi luas lantai bawah seluas 10 hektar dan lantai atas 6,7 hektar
seluruhnya ditutupi dengan granit, sehingga sepanas apapun sinar
matahari yang mengenai lantai tetap terasa dingin. Sehingga seorang
teman, secara berkelakar menyatakan bahwa mesjid ini dibangun tidak
menggunakan rencana anggaran biaya, artinya, ketika biaya kurang,
tinggal minta tambah lagi.
Keutamaan Mesjid Nabawi.
Mesjid Nabawi memiliki keutamaan yang tidak memiliki oleh mesjid-mesjid lain, diantara keutamaan itu antara lain:
· Sholat
di Mesjid memiliki nilai pahala seribu kali lebih besar dibandingkan
dengan mesjid lain, kecuali Mesjidil Haram Mekah, hal ini sesuai dengan
hadist“Satu kali salat
di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid
yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil
Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya.” ( HR Ahmad)
· Jika melakukan sholat Fardhu selama 40 kali tanpa putus, maka akan terbebas dari api Neraka, sebagaimana hadist“Barangsiapa melakukan salat di mesjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan.“ (HR Ahmad dan Thabrani dengan sanad sah).
· Oleh
karena dua hal diatas, maka setiap dilakukan ibadah haji dan umrah,
maka selalu melakukan shalat di Mesjid, untuk ibadah haji disebut
arbain, yakni melakukan sholat wajib sebanyak 40 shalat wajib tanpa
putus dan umrah selama 4-5 hari, tentunya jumlahnya tidak mencukup 40
waktu sholat wajib.
Di
Mesjid Nabawi juga, kita akan temui makam Rasulullah SAW, Abu Bakar
sidiq dan Umar bin khatab Di dalam Mesjid ada suatu tempat yang disebut
Raudhah, ditempat ini, diyakini sebagai tempat dimana seluruh do’a
dikabulkan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan
Bukhari.
Semoga seluruh kita, diberi kesempatan Allah untuk mengnjungi Masjid nabawi …..InsyaAllah
http://iskandarzulkarnain.com